Kamis, 09 Agustus 2018

Sang Pengagum Rahasia 2

Bukan keinginanmu untuk terus memendam cinta.
Bukan keinginanmu untuk terus diam meskipun ada perasaan yang sangat dalam.
Diammu, bisumu, dan rasa bertahan untuk tidak mengungkapkan itulah yang membuat cinta yang kaurasakan justru makin terlihat ada dan nyata.
Lalu, dari jauh kau hanya bisa menatapnya, berharap dia bisa merasakan perasaanmu tanpa harus kamu ungkapkan.
Setiap hari kamu hanya bisa mendoakannya, meyakini bahwa Tuhan akan selalu menyelimuti dia dengan kebahagiaan. Namun, sampai kapan kamu bertahan untuk terus diam?!

Sabtu, 25 Oktober 2014

What It Is? LOVE?

Percaya atau tidak, semua orang pasti pernah jatuh cinta. Pasti! entah cinta monyet atau atau cinta sejati. Setiap orang pasti pernah merasakannya. Dan cinta bagaikan sesuatu yang paling ingin dirasakan oleh berbagai orang. Begitu juga denganku. Aku selalu bertanya, mengapa cinta bisa merubah segalanya, dari yang tadinya buruk menjadi baik atau sebaliknya. Mengapa setiap orang yang jatuh cinta rela melakukan apa saja demi cintanya? Mengapa mereka yang jatuh cinta rela tersakiti hanya karena cinta? Bukankan ada cinta yang harusnya lebih mereka prioritaskan seperti cinta kepada tuhan, dan cinta kepada orang tua. Mengapa mereka yang jatuh cinta melupakan segala tujuan hidupnya hanya karena cinta? Darimana cinta itu datang? Mengapa benih-benih cinta bisa hinggap di hati seseorang? Apa yang membuat orang itu jatuh cinta? Apa karena tampang? Harta? Kepintaran? Sifat? Atau apa? Mengapa sedemikian rumitnya cinta dijelaskan oleh gadis 17 tahun sepertiku?
Oke, kita lupakan segala pertanyaan-pertanyaan yang aku sendiri tak tahu jawabannya. Aku akan langsung menceritakan kisahku.
Aku tak tahu sejak kapan aku mulai menyukainya, dan kenapa harus dia yang aku sukai. Setiap kali melihat wajahnya ada setitik sinar yang mampu membuat hatiku terasa sejuk. Dia selalu terlihat lebih keren dari bisanya. Dan hal itu yang selalu membuatku tersenyum. Aku pikir aku hampir gila, tapi aku selalu tak berhasil mengalihkan pikiranku darinya. Aku selalu memikirkannya. Aku sangat senang saat ia berjalan bersamaku, mengobrol dengannya. Aku menikmati kedekatan kita. Aku selalu menceritakan segala yang ia perbuat di sekolah kepada kakakku dengan semangat. Awalnya aku tak tahu kenapa aku seperti ini. Aku berusaha melupakannya. Tak memikirkannya.
Setelah beberapa lama temanku, bilang kalau dia menyukaiku. Apa? Aku hampir tak percaya. Aku melihat ada setitik  harapan untukku, untuk bersamanya. lebih dekat dengannya. Dan kemudian aku berusaha  menunjukkan perasaanku kepadanya. Awalnya dia terlihat biasanya. kemudian segalanya berubah. Ketika semua orang mengetahui perasaanku kepadanya. ketika itu juga dia mulai menjaga jarak denganku. okeh, Aku merasa tebuang, tersingkirkan olehnya ketika kudengar dia telah bersama orang lain. Aku merasa ada tamparan hebat dimukaku. Kenapa dia memilih pergi bersama orang lain, ketika dia tahu perasaanku kepadanya. Sebegitu tak berharganyakah perasaanku kepadanya?
Aku mulai menyadari tak selamanya cinta itu indah. Teman-temanku boleh saja memiliki segudang kisah cinta. Yang kata mereka menarik untuk dikenang. Dan bisa mereka ceritakan kepada anak-cucu mereka kelak. Tapi aku memutuskan untuk tidak memikirkan hal lain selain masa depanku. Aku akan berpaling darinya. Melupakan semuanya. Menghentikan perasaan yang mungkin saja akan semakin kuat kalau tidak dicegah. Biarlah waktu yang menjawab semuanya.


Jumat, 23 Agustus 2013

Sang Pengagum Rahasia



L
angkah itu begitu teratur menyusuri jalan panjang yang sepi. Matahari baru saja terbenam, seharusnya ia sudah pulang sekolah dari tadi. kemana ia pergi ? Apa yang ia lakukan sehingga membuatnya pulang sekolah selarut ini?. Tanpa sadar aku tersenyum, melihat kaos kaki yang ia pakai berwarna ungu, bukankah sekolah melarang menggunakan kaos kaki berwarna. Ternyata anak seperti dia bisa juga melanggar peraturan. Meskipun itu hanya pelanggaran kecil. atau apakah ia menyukai warna ungu ?
Kadang aku melihat ia membetulkan letak jilbabnya, melihat ia menghentakkan kakinya di sisa air hujan yang masih tergenang di aspal, aku juga bisa mendengarnya menghembuskan napas dengan keras, apakah ia lelah ?. Langkahku terhenti, saat gadis di depanku ini juga berhenti. Kepalanya sedikit berputar ke samping. Apakah ia menyadari keberadaanku yang dari tadi mengikutinya? Apakah ia berpikir aku adalah penjahat? Apakah ia akan berlari ketakutan begitu melihatku? Tapi sepertinya tidak, karena ia kembali melanjutkan langkahnya. Ia kemudian berbelok ke kanan menuju gang rumahnya yang sangat sepi. Ia berjalan tepat di tengah jalan. Aku kembali tersenyum melihat ia berjalan seperti seorang model yang sedang berjalan di atas catwalk. Dan langkahku harus terhenti sampai disini. Ketika ia memasuki pintu rumahnya.
Yeah, hanya bisa seperti ini aku dengannya. Hanya seperti inilah aku mengenalnya. Aku hanya sekedar mengetahui namanya, dimana ia sekolah, kelasnya dan tempat tinggalnya. Itupun aku ketahui dari temanku yang lebih mengenalnya. Sebenarnya aku ingin sekali mengenalnya lebih dari itu. Aku ingin tahu apa yang dia suka dan apa yang dia benci. Apa yang sering dia lakukan dan apa yang sering dia pikirkan. Tapi entah kenapa aku tak punya cukup keberanian untuk mendekatinya. Aku hanya bisa memandang dan mengaguminya dari jauh. Padahal, aku bukanlah tipe cowok yang tidak berani mengutarakan perasaannya, melakukan pendekatan tidaklah sulit bagiku. Bahkan untuk sebagian perempuan aku sudah dianggap sebagai seorang ‘playboy’. Tapi entah kenapa semua itu tak berlaku baginya.
Aku tersenyum melihat gadis di depan sana tersenyum. Meskipun senyumannya bukan untukku, aku bisa merasakan kebahagiaan yang dia rasakan. Aku memiringkan kepala dan mengamati senyumannya. Senyumannya manis, meskipun itu hanya senyuman yang singkat. Aku jarang melihat dia tersenyum seperti itu. Aku lebih sering melihat dia terdiam dengan pandangan kosong, dan pada saat itu aku berharap aku mempunyai kekuatan super, agar aku bisa membaca pikirannya dan tahu apa yang sedang meresahkannya. Supaya aku bisa membuang jauh keresahan di hatinya.
Aku mengambil sebatang rokok dari saku celanaku, kemudian menempatkannya di bibirku, menghisap zat didalamnya dan menghembuskannya, lalu mengulanginya lagi. Sebatang rokok selalu bisa menyegarkan pikiranku. Aku tersenyum memikirkan saat pertama kali aku melihatnya. Sekitar 6 bulan yang lalu. Saat ia menabrak tiang listrik karena berjalan sambil melamun dan aku menertawakannya dengan keras, tertawa mengejek. Ia terlihat sangat malu, mukanya begitu merah. ia pun segera berlalu dengan cepat. Kejadian yang memalukan baginya, tapi aku menangkap kesan tersendiri dari kejadian itu. Semenjak itu aku terus memperhatikannya. Sehingga entah bagaimana ia mulai memasuki hati dan jiwaku. Ah, apakah gadis baik-baik seperti dia mau dengan brandal sepertiku? mungkin ia akan menjauh ‘sejauh mungkin’ dariku. Apakah aku terlalu berharap? aku mungkin tidak sepadan dengannya. Ia gadis baik, pintar dan jelas saja, ia punya masa depan yang cerah. Sedangkan aku? Apa yang besok akan aku lakukan saja aku tak tahu. Semuanya begitu suram, kehidupanku tak terarah. Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk merubah segalanya? perubahan yang bisa membuatku lebih baik dari ini. Aku sudah terlalu jauh berpikir. Gadis itu terlalu banyak menyimpan cerita. Sehingga membuatku terlalu banyak berpikir akan suatu kemungkinan yang belum jelas dan membuatku lelah. Entah kapan ceritaku yang panjang ini berakhir. Dan bagaimana akhir ceritaku ini? Yang pasti aku masih menikmati kisah ini. Kisah yang penuh dengan harapan dan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Selasa, 26 Februari 2013

Love means to see someone with closed eyes.
To miss someone in crowd.
To find someone in every thought.
To live for someone.
Love someone but to be sure.
That someone is only one.